BANTENEKSPRES.COM – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, melakukan kunjungan kerja dalam rangka monitoring penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Sumatera Selatan pada Selasa, 12 September 2023.
Dalam kunjungan kali ini, Suharyanto meninjau langsung lokasi terdampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dengan menggunakan helikopter patroli.
Beranjak dari Lanud Sri Mulyono, Kepala BNPB melakukan peninjauan udara bersama Herman Deru selaku Gubernur Sumatera Selatan menuju Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Kab. OKI sendiri tercatat sebagai kabupaten dengan lonjakan titik panas paling signifikan di Sumatera Selatan di bulan Agustus.
Baca Juga:
Pemerintah Sepakat Tambah Volume Produksi Sawit Nasional untuk Kuota Biodiesel 40 Persen (B40)
Setelah melakukan patroli udara, Suharyanto langsung memimpin rapat penanganan Karhutla di Kantor Gubernur Sumatera Selatan, dihadiri oleh Gubernur, Bupati dan Walikota, TNI/Polri dan Forkopimda wilayah Sumatera Selatan.
Baca artikel lainnya di sini: Biaya Operasionalnya Tinggi, Denda 1,5 Miliar Rupiah kepada Pelaku Karhutla Gunung Bromo Dinilai Kurang
Suharyanto dalam paparannya menyampaikan, kehadirannya untuk memastikan upaya penanganan Karhutla berjalan dengan tepat sasaran dan pengendalian karhutla berjalan efektif.
“BNPB langsung bergerak cepat memastikan ke semua provinsi khususnya yang menjadi prioritas penanganan kebakaran hutan dan lahan antara lain Sumatera Selatan.”
Baca Juga:
Pilkada Banten 2024, Calon Gubernur Banten Airin Rachmi Diany Sungkem kepada Orang Tuanya
Prabowo Subianto Beri Pesan kepada Kepala Daerah Terpilih: Bekerja untuk Rakyat, Layani Rakyat
“Sudah ditinjau memang ada kebakaran tapi kalau dikatakan itu asapnya luar biasa dan dapat mengganggu atau menyeberang ke wilayah negara tetangga saya pastikan untuk kondisi hari ini itu tidak benar,” ucap Suharyanto.
“Kita selalu berupaya terus agar kebakaran hutan dan lahan di kawasan-kawasan prioritas enam provinsi ini bisa terkendali.”
“Khusus di Sumatera Selatan tadi kami sudah langsung melihat kondisi di lapangan, memang sudah ada lahan yang terbakar tetapi sudah juga banyak yang di padam.”
“Ada beberapa titik di tengah-tengah yang memang susah dipadamkan akibat tempatnya terpencil, tetapi dengan dukungan armada water bombing harusnya eskalasinya bisa dikendalikan,” imbuhnya.
Baca Juga:
Prabowo Abadikan Momen Hangat Bareng Wartawan di London, Foto Bareng dan Bersenda Gurau
Penghargaan Bergengsi Grand Collar de la Orden El Sol del Peru Diterima Presiden Prabowo Subianto
Suharyanto menambahkan, ketika melakukan peninjauan udara, banyak lahan terbengkalai yang alami kebakaran.
“Kalau kita lihat tadi memang lahan yang digarap itu relatif aman-aman tidak terbakar, yang terbakar ini kan lahan-lahan yang terbengkalai.”
“Nah yang terbengkalai ini mungkin kita perlu sampaikan data ini setelah sampai di Jakarta,” tutur Suharyanto.
Upaya pencegahan Karhutla pun telah dilakukan dengan memberikan dukungan operasi udara maupun operasi darat.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
“Ini sudah dilakukan pemadaman secara masif dari udara menggunakan Heli water bombing”.
Kesiapan water bombing yang ada di Sumatera Selatan ini yang termasuk terbanyak bahkan kita geser dari daerah-daerah lain,” ungkap Suharyanto.
BNPB nantinya akan melakukan penambahan operasi udara dengan melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca dengan beberapa lembaga terkait untuk mempercepat proses pemadaman.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan BMKG jika dengan menggunakan heli water bombing itu kurang maksimal.”
“Maka kita juga akan berusaha untuk kembali mendatangkan hujan dengan Teknologi Modifikasi Cuaca,” lanjutnya.
Suharyanto mengatakan, Karhutla kali ini diharapkan tidak akan seperti kejadian beberapa tahun lalu yang berdampak kepada ke negara tetangga.
“Saya yakin secara umum itu semuanya terkendali, walaupun dalam kondisi sekarang ini ada asap tapi saya pastikan tidak sebesar kejadian-kejadian tahun sebelumnya,” pungkasnya.
BNPB dalam kesempatan ini menambah dukungan untuk penanganan Karhutla di Provinsi Sumatera Selatan.
Antara lain dengan dukungan Dana Siap Pakai (DSP) sebesar Rp5 milyar dan peralatan seperti:
Pompa Jinjing sebanyak 24 unit, Nozel 1,5 sebanyak 60 unit, Perlengkapan APD 220 paket, Selang sebanyak 120 unit, Tenda Posko 12 unit, Velbed 300 unit, Pompa APung 36 unit dan Alat Komunikasi sebanyak 223 unit.***